IOX 2023 PALA Jalan 4 Hari, Banyak Peserta Berguguran
Indonesia Offroad Expedition (IOX) 2023 Pagar Alam-Lampung (PALA) sudah memasuki hari keempat. Tinggal setengah peserta yang masih bertahan.
Setelah seluruh peserta menjalankan scrutineering kendaraan, Sabtu, (6/5), dan dijamu makan malam oleh Walikota Pagar Alam, mereka langsung dilepas Minggu (7/5) yang menandai dimulainya event IOX 2023 PALA, Pagar Alam ke Lampung, selama 14 hari menempuh jarak 689 Km.
Tahap scrutineering (pemeriksaan kendaraan), yang dilaksanakan sehari sebelum start, merupakan saat paling menentukan peserta bisa mengikuti start atau tidak. Bukan hanya kendaraan yang di periksa, juga kesiapan spareparts, logistic, obat-obatan, dan administrasi peserta. Tercatat cukup banyak peserta yang gagal memenuhi syarat sehingga harus melengkapi atau memperbaiki dan discruut ulang hingga lulus.
Semua peserta diperlakukan sama, tanpa perbedaan, yang berakibat kendaraan Ketua IOX, Ketua Panitia, Sekretaris IOX, dan beberapa pengurus IOX gagal lolos langsung sehingga harus memperbaiki serta mengulang hingga lulus.
Standard scruut di IOX memang terkenal berat dan tegas tanpa kompromi, mengingat beratnya medan yang akan dijalani peserta. Scruut penting agar memastikan setiap peserta siap dan mampu mengatasi masalahnya sendiri.
Satu peserta nyaris gagal start karena gagal di tahap scruut ini, namun saat sebelum start dimulai peserta mampu memperbaiki kekurangannya, dan berhasil start.
Hari ke-1: Start dan trip ke BC1 (Base Camp) Kibuk
Tercatat 52 kendaraan dan selanjutnya mengelilingi kota Pagar Alam, sebelum menuju Base Camp 1 di Kibuk, Pagar Alam, untuk persiapan off-road super ekstrim di track menuju BC 2 di Lengkenay, di kaki Gunung Dempo.
Walaupun, medan off-road dari kota Pagar Alam menuju BC tidak terlalu ekstrim, terdapat beberapa peserta yang mulai mengalami masalah, khususnya di track akhir menjelang masuk BC1 yang hawanya sangat dingin ditambah angin yang juga kencang.
Hari ke-2: BC 1 Kibuk-BC2 Lengkenay: Siksaan Tanjakan
Pada hari ke-2, peserta melanjutkan perjalanan menuju BC2 Lengkenay di kaki Gunung Dempo, naik dari ketinggian 1000-an meter menuju ke ketinggian 1.800 meter. Sejak awal start dari BC1, peserta langsung disuguhkan dengan tanjakan tajam panjang di atas tanah gembur serta akar pohon yang melintang di sana-sini. Seluruh peserta sejak start, sudah harus menggunakan winch motor listriknya nyaris tanpa putus hingga masuk ke BC2.
Menurut Alpian Piuk selaku Ketua Panitia IOX 2023 PALA, track BC1 ke BC2, merupakan track super ekstrim yang akan menjadi ujian winch masing-masing peserta, mengingat winch akan jadi utama semua peserta untuk berhasil melewati medan tanjakan yang berat di track tersebut.
“Kalau altenator kendaraan peserta tidak mumpuni, maka motor winch akan terbakar bila dipaksa bekerja keras” kata Piuk.
Hal ini terbukti dengan bermasalahnya winch pada sebagian peserta yang motor winchnya mengalami kerusakan terbakar akibat altenator yang kurang mumpuni.
Berdasarkan data panitia, untuk hari kedua event, dari 52 peserta yang start dari BC 1 Kibuk, tercatat hanya 28 kendaraan yang sukses memasuki BC 2, dimana 20 kendaraan tercecer di track diantara BC 1 dan BC 2, dan ada 4 kendaraan yang masih tertahan di BC 1 karena kendaraan bermasalah.
Baca juga: Indonesia Off-road Expedition 2023 Dimulai, dari Pagar Alam ke Kalianda |