Pemkab Ponorogo fasilitasi UMKM pasarkan produk lewat jejaring digital
Ponorogo, Jatim (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur memfasilitasi pelaku UMKM untuk memasarkan barang/jasa usahanya melalui jejaring pemasaran digital, salah satunya melalui pasar daring milik pemda setempat yang diberi nama "Jathil Mart".
"Di marketplace milik Ponorogo yakin 'Jathil Mart' dimana di dalamnya banyak produk UMKM dari berbagai kecamatan di Kabupaten Ponorogo yang pasarkan platform ini," kata Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko di Ponorogo, Senin.
Menurut dia, suatu produk jika tidak diimbangi dengan branding tentu sulit bertahan di era seperti sekarang ini.
Oleh sebab itu, pihaknya secara khusus mendorong agar pemilik UMKM bisa menaikkan nilai jual produknya untuk bisa bersaing di era digital seperti sekarang ini.
"Merek itu penting. Merek dagang itu sebuah ruh dalam era pemasaran digital seperti sekarang ini," katanya.
Oleh karena itulah, Pemkab Ponorogo terus mendorong produk UMKM di Bumi reog bisa tetap eksis serta mampu naik kelas.
Hal ini agar produk buatan Ponorogo bisa dikenal luas tidak hanya di Ponorogo namun juga di seluruh Jawa Timur.
Terlebih saat ini banyak produk UMKM baru yang terus bermunculan.
Dan untuk meningkatkan kapasitas para pelaku UMKM itu, pelatihan beberapa kali dilakukan.
Seperti dilakukan bersamaan dengan Gadung Melati Online (Game Online) di aula Bappeda Litbang Kabupaten Ponorogo, dimana sedikitnya 130 peserta yang terdiri dari pelaku UMKM di bawah binaan PKK Kabupaten Ponorogo, diajak untuk belajar memasarkan secara daring agar sebuah produk agar bisa dikenal luas.
Selain itu para peserta juga diberikan pelatihan bagaimana memasarkan produk UMKM mereka melalui dunia digital atau marketplace.
Tidak bisa dalam waktu pendek, tapi perlahan lahan belajar nanti akan keren.
"Misalnya, di Desa Ngadisan Sambit ada sentra anyaman, setiap produk harus punya merek sendiri sendiri biar dikenal," tuturnya.
Ia berharap kepada para peserta untuk memanfaatkan program ini untuk kemajuan produknya.
Selain itu, bupati juga meminta peserta untuk mengedepankan kualitas baik rasa maupun kemasan.
Karena bagaimanapun pembeli akan terus mengingat bahwa produk tersebut memiliki rasa yang enak dengan kemasan yang bagus sehingga akan memiliki daya tarik untuk membeli produk UMKM kita.
"Penting untuk menciptakan itu, agar kemudian menjadi entitas yang bagus dan kita pelan pelan menuju ke arah sana untuk kemajuan UMKM," ujarnya.
Baca juga: Menteri Muhadjir sebut Reog Ponorogo layak jadi warisan dunia
Baca juga: Pemerintah lengkapi persyaratan usulan WBTB Reog Ponorogo dari UNESCO