Target Pertamina Enduro VR46 Racing Team di MotoGP 2024- Finis 3 Besar

VR46 Racing Team tampil mantap di MotoGP musim lalu. Bersama sponsor baru, tim milik Valentino Rossi itu diharapkan bisa mempertahankan atau bahkan lebih baik.

Sebagai tim satelit, VR46 bersama Marco Bezzecchi dan Luca Marini mengejutkan karena mampu finis ketiga di klasemen konstruktor. Mereka hanya kalah dari Pramac sebagai juara dan Ducati sebagai runner-up, dengan total 530 poin.

Pencapaian terbaik adalah ketika Bezzecchi memenangi balapan di Argentina, Prancis, dan India. Sementara Marini dua kali finis podium, kedua di Amerika Serikat dan ketiga di Qatar.

Di MotoGP 2024, Bezzecchi bakal punya rekan setim dan sponsor baru di tim. VR46 resmi berganti nama jadi Pertamina Enduro VR46 Racing Team untuk tiga tahun ke depan. Fabio Di Giannantonio jadi pengganti Marini yang hijrah ke Repsol Honda.

Formasi baru ini membawa semangat baru mengingat Di Giannantonio sempat jadi pemenang di seri Qatar dan tampil oke bersama Gresini. Dengan motor Desmosedici GP23, VR46 Racing Team diyakini bisa mempertahankan pencapaian musim lalu.

“Kami dalam menghadapi musim 2024 ini ada perpindahan rider. Memang ada gap teknologi antara GP23 dan GP22. Ini yang di winter test kemarin, kita sudah mapping, masing-masing pebalap sudah mendalami motor barunya,” ujar VP Sales & Marketing Domestic Retail Automotive Pertamina Lubricants Setyo Nugroho Utomo dalam perbincangan dengan detikSport dan sejumlah media, Kamis (29/2/2024) siang WIB.

“Untuk target 2024, prestasi tim tidak boleh turun tahun ini karena tahun lalu kami finis ketiga di klasemen konstruktor tim. itu yang jadi dasar keputusan kami memutuskan merekrut Fabio Di Gianantonio. Karena dia sempat sekali juara (di MotoGP Qatar), dia juga terbiasa setim dengan Marco Bezzecchi saat junior,” sambungnya.

“Jadi diharapkpan irama keduanya bisa memberi aura positif untuk tim. Kita lihat dari hasil Sepang dan Qatar kemarin, performa Fabio mungkin di atas Bezzecchi, mungkin setting motor Fabio sudah dengan karakter dia yang baru. Itu jadi referensi bagi Bezzecchi. Kombinasi dua rider muda tapi cukup pengalaman, diharapkan prestasi tim terjaga.”

Pada tes MotoGP Qatar, Bezzecchi dan Di Giannantonio finis ke-10 dan ke-8 pada hari kedua, setelah finis kelima di hari pertama.

Baca juga: Bezzecchi: Bagnaia Langsung Melesat dengan Motor Baru Ducati

Sementara pada tes MotoGP Sepang, Di Giannantonio finis keenam, keempat, dan kedelapan selama tiga hari. Sementara Bezzecchi di posisi kedelapan, kesembilan, dan posisi ke-17.

Dari hasil tes ini, Pertamina Lubricants menilai keputusan mereka merekrut Di Giannantonio tidak salah dan berharap kontribusi maksimal. Apalagi mereka punya target jadi tim satelit pertama yang jadi juara dunia MotoGP.

“Luca Marini pergi tentu kita punya beberapa alternatif, yang pertama tentu kita mencari alumni VR46 Academy. Namun Enea Bastianini terikat kontrak dengan Ducati, yang lain masih ada kontrak juga. Ternyata yang tersedia Fabio. Sementara lainnya dari Moto2,” papar Nugroho.

“Di situlah analisa swot berlaku, sehingga akhirnya kita pilih Fabio. Butuh waktu lama bagi saya, Bu Sari, dan Pak Werry, untuk menentukan keputusan. Kita berharap apa yang kita pilih bisa berkontribusi maksimal untuk tim.”

“Target jangka pendek dan panjang: tahun ini kita usahakan tidak keluar dari tiga besar. Berikutnya salah satu aspirasi dari tim, kita ingin jadi tim satelit pertama yang jadi juara dunia MotoGP. Itu target tiga tahun ke depan,” demikian dia.

Baca juga: Bukan Marc Marquez! Penunggang GP23 Terbaik adalah…

(mrp/raw)